Bertanya

Ada masa di mana... Aku banyak sekali bertanya. Setelah berusaha mendapatkan jawabannya pun, aku kembali bertanya.

Apakah, mengapa, dan bagaimana... serta... kapan.

Pertanyaan-pertanyaan itu seringkali membuat pikiranku penuh, dan hatiku sesak. Belum lagi ketika sekitarku bertanya pertanyaan serupa.

Tak lama kusadari, terlalu banyak bertanya hanya membuat aku terlupa. Akan nikmat-Nya. Akan kasih sayang-Nya.

Lalu kuputuskan, untuk berhenti bertanya. Lebih banyak berdoa. Dan menjalani sebaik-baiknya.

Bogor, 11.2.19

Ada

Ada citacita yang kulipat diamdiam dalam selimut waktuku. Kusimpan baikbaik dalam lemari masa. Sesekali kukeluarkan ia. Saat dinginnya rindu bermimpi mengucap salam padaku.

Ada ceritacerita yang kutulis diamdiam dalam halaman waktuku. Kukunci baikbaik dalam lelaci hati. Sesekali kuintip ia. Saat kubutuh pelajaran atau nyala harapan.

Ada airmata yang kukemas diamdiam dalam detikdetik perjalananku. Kubiarkan ia pergi saat lega mengiringi. Akan ada saat aku mengingatnya. Tapi cukup kuingat saja.

Namun, ada tawa yang selalu ingin kubagi. Denganmu. Kubiarkan senyumku menggema hingga ke lapang dadamu. Dan semoga mengukir lengkung yang sama di wajahmu.

Dicintai

Apa yang membuat seorang perempuan merasa berharga?

Salah satunya, merasa dicintai.

Perasaan. Memang sesuatu yang rumit bagi kami, perempuan. Dan bisa jadi hal yang sangat memusingkan bagi pasangan kami, laki-laki.

Tapi, merasa dirinya dicintai akan membuat perempuan merasa berarti. Ia akan memiliki energi menjejak hidupnya kembali. Ia akan bisa tersenyum lebih lama, karena hatinya bahagia.

Dicintai itu seperti ada seseorang yang menunggumu... menggenggam tangannya dengan hangat. Saat ia benar-benar merasa kedinginan.

Dicintai itu seperti ada seseorang yang menanti celotehmu... yang mungkin tak begitu disukainya. Tapi tetap saja ia ingin mendengarkan.

Terkadang, bagi perempuan, tak cukup hanya dengan sikap. Karena kata-kata bagi mereka itu berharga. Kata-kata itu bermakna.

Bogor, 13.01.19