Sunday, September 19, 2010

Larik Tentangmu

Ini larik tentang hari
Tempat saat aku menatap lama-lama matamu
Di sana ada cinta yang menggenang
Untuk wanita dan putri kecil yang kau cinta

Ini larik tentang pagi
Saat kau beranjak pergi
Menelusuri kepingan hidup
Dan menjejaki mimpi
Kau anyam harapan, lalu melangkah damai

Ini larik tentang panasnya mentari
Tapi kau hirau peluhmu
Tiap tetesnya kan jadi surga
Tiap detiknya kan jadi makna
Tak ada yang tersia

Ini larik tentang senja
Saat lelahmu terhapus sudah
Ada secangkir kopi dan sepenuh rindu
Matamu berbinar riang,
saat sang putri melonjak di pelukan

Ini larik tentang malam
Tak perlu yang lain, hanya syukur yang menggantung
Di tiap pojok rumah, dan setelah sujud panjang
Ah, bahkan rembulan pun tersenyum untukmu

Kau letakkan tanganku di genggammu
Kau ceritakan keajaiban hidup
Kau goreskan indah masa kanakku
Kau wariskan keberanian
Kau cinta dengan sederhana

Ah ya, ini memang larik tentangmu
Yang kurindu di detik waktuku
Yang diam-diam kupetik senyummu
Yang kuharap kita,
kelak berkumpul di surga abadi...

I LOVE U, DAD...

(17/09/2005 - 17/09/2010)

Tuesday, September 7, 2010

Padamu Aku Cemburu

Padamu yang basahkan lidah
Dengan dzikir-dzikir surga
Dan senandung cintaNya
Aku cemburu

Padamu yang rendahkan dahi
Dalam sujud-sujud panjang
Di malam-malam cahaya
Aku cemburu

Padamu yang eja terbata
Kata-kata cintaNya
Di setiap makna, di sepanjang suka duka
Aku cemburu

Padamu yang tetap terjaga
Renungi kalamNya
Meski malam kian menggulita
Aku cemburu

Padamu yang tak pernah lupa
Bersihkan tiap keping harta
Penuhi hak mereka
Aku cemburu

Padamu yang menjaga puasa
Tak terbakar amarah
Dan kendalikan egomu
Aku cemburu

Padamu yang menulis cinta
Di tiap bait makna
Lalu berbagi cahaya
Aku cemburu

Padamu aku cemburu...
Dan padamu aku berguru...

~di penghujung Ramadhan

Saturday, September 4, 2010

Ada Rindumu Di Ujung Jalan Itu

Ada rindumu di ujung jalan itu
Yang kau selipkan di sela dedaunan
Berharap angin menerbangkan
Hingga sampai ke hatinya

Ada rindumu di ujung jalan itu
Yang kau bisikan pada ilalang
Berharap mereka bergemerisik
Hingga mampir ke dengarnya

Ada rindumu di ujung jalan itu
Yang kau tuliskan di tiap sajak dan prosa
Berharap di suatu masa ia mengeja
Dan mengecup pesanmu

Ada rindumu di ujung jalan itu
Yang ingin kau antarkan ke peluknya
Biar ia rasa, apa yang kau rasa
Biar ia cinta, apa yang kau cinta

Akhirnya detik itu tiba
Telah kau bungkus rindumu
Bersama aroma embun pagi hari
Jangan ragu, melangkahlah
Karena,
ada rindunya di ujung jalan itu
Menanti rindumu

~untuk seorang kakak, 040910