Thursday, April 19, 2012

Coretan #6

Aku lihat kali ini kamu terisak. Di layar PC-mu ada berita dari negeri seberang. Negeri yang begitu jauh dari langkah, tapi begitu dekat dengan doa kita, katamu. Aku hanya bisa terdiam, duduk di sebelahmu...dan perlahan ikut meneteskan air mata.

"Apa yang bisa kita lakukan selain mengeja doa?" tanyaku.

"Berikan apa yang bisa kita mampu...materi yang kita punya, semangat yang tak pernah padam, dan solidaritas yang terus ada...karena mereka merasakannya!" jawabmu hangat.

Aku terdiam lagi.

Kamu benar. Betapa tanah air tak pernah dibatasi oleh teritori, betapa persaudaraan tak pernah mengenal warna kulit atau beda bahasa. Karena kita muslim adanya. Karena kita saudara. Di mana iman, selalu menjadi penyerta.

Palestina. Janji Alloh tak pernah ingkar. Untuk setiap perjuangan yang tak pernah perlu kau takar.

Kamu lalu tersenyum, lalu kita sama-sama mengusap air mata.

Ya, Alloh sungguh sayang mereka.


Karawang, 14.04.12
- untukmu, yang begitu rindu bertemu...semoga kelak dipertemukan-Nya.

Thursday, April 12, 2012

When Harvest Season Comes


 









when harvest season comes
i see your smiles on miles
though bathed with sunshine blink
it never relieves your great of think

dear you,
the owner of the light hands
tell me,
how hearts flow with the prayers
in every single dance of the feet
in every single melody with no greed

when harvest season comes
i hear the rice grain sings
"...let us be your thankful sign,
to The One that Makes life in the great line..."



Bandung, 12.04.2012
...when harvest season comes...
alhamdulillah :)


Monday, April 9, 2012

Dear Mom #3

"Bunda, kalau lah bisa...aku ingin mengubah senyummu menjadi lautan kupu-kupu, yang terbang hingga jannah-Nya..."

Wednesday, April 4, 2012

I Miss U - Momaji


If you try to fly
I would catch you if you'd fall
Never let you go

Could I hold your hands
And we could fly together somewhere
Just me and you

We'd be floating by
See you gather way up high
So pretty like

And our time will pass
And we will be together
But our paths may change
And we could be together no more
Better say goodbye

I want to say

Chorus:
And when the skies begin to cloud
About the moment when the sun comes out
And you'll know the meaning
'cause I'll be there right by your side
And when the starlit sky begins to shine
(Oh) like it's never shined before
You'll know I miss you
Yeah, and I miss you

Every long goodbye
Far away from her lone nights
Can't remember you

Couldn't say your name
But I'm glad I met you (I miss you)
Was it all a dream?

Am I floating by your window
While you're sleeping
Hello, better open your eyes

But our time has passed
And we had been together
But our paths may change
And we could be forever no more
Better say goodbye

I want to say

If you try to fly,
You know I miss you

-------------------------------

Miss U, Daddy.
Thanks for holding my hand for years :')
Pict has been taken from here.

Monday, April 2, 2012

Coretan #5

Kau tahu meneguk kopi terlalu banyak itu tak baik. Sama halnya dengan diriku yang tahu bahwa membuatkan kopi untukmu terlalu sering itu tak baik. Tapi bagaimanalah, cecangkir itu selalu menggoda untuk diisi, bahkan di hari di mana perjalanan ini akan kita mulai. Kepulan hangatnya sudah menguar, dan aromanya selalu menggoda.

"Sudah siapkah kamu? Kita akan berangkat malam ini," tanyamu.

Aku masih bergegas memasukkan DSLR-ku setelah lima menit yang lalu selesai membuatkan kopi untukmu. Untuk kita. Ya, ini barang terakhir yang akan masuk ke ranselku.

"Mau ke mana kita?" tanyaku polos.

Aku selalu suka perjalanan yang spontan, tapi yang kutahu dirimu selalu merencanakan. Maka mengajakku melakukan perjalanan secara tiba-tiba hanya membuatku heran. Kau hanya tersenyum, lalu perlahan menyesap kopimu.

Setelah packing-ku selesai, giliran aku yang meraih cangkirku...masih dengan mimik yang sama, aku mengulang pertanyaanku.

"Mau ke mana kita?"

"Memetik bintang bersama," katamu.

Lalu aku membayangkan sebuah tempat dengan hamparan gemintang, bukan hanya di langit, tapi juga di kaki kita. Bertebaran. Berhamburan.

"Dulu kau mengajakku melukis langit, dan sekarang memetik bintang?" aku tersenyum, lalu beranjak ke belakang.

Kau berseru melihat apa yang aku bawa, "Hei, untuk apa ember itu?"

"Kita perlu wadah jika ingin memetik bintang, bukan?" kali ini aku yang tertawa melihat ekspresi bingungmu.

Kopimu sudah tandas. Punyaku tinggal beberapa teguk lagi. Melihatmu sudah bersiap, aku bergegas menghabiskannya. Kopi selalu ada di hari kita, meski kita sama-sama tahu terlalu banyak takkan pernah baik adanya. Biarlah untuk kali ini, biar hangat malam ini...dan menjadi energi untuk memetik bintang yang mungkin pernah kau tanam.

Akhirnya perjalanan itu kita mulai. Aku sudah tak sabar. Beberapa langkah dari pintu rumah, kau berhenti. Aku terdiam, dan pandanganku mengarah pada halaman samping yang tak lagi sama. Tenda biru muda, dan api kecil yang menyala.

"Kita sudah sampai!" katamu riang.

Dan aroma kopi masih membekas di penciumanku. Aroma yang sama seperti saat kejutan-kejutan darimu melukis senyumku.

Bandung, 31.03.12
Baru inget buat posting tulisan ini~

Sunday, April 1, 2012

Just Human After All

Gambar dari sini.

"Nggak ada yang salah dengan ingin membahagiakan orang lain, Fi."

Itu katamu. Yang pada akhirnya menyejukkanku diam-diam. Iya kah? Ah...benar katamu, aku yang masih harus banyak belajar memahami orang lain. Aku yang terkadang masih sulit memposisikan diri di posisi orang lain, padahal tak tahu benar bagaimana dan seperti apa kondisinya. Kesoktahuan-ku ini yang pada akhirnya membuat orang-orang di sekitarku merasa tak nyaman. Robb, faghfirli...

Ya, aku sedang sensitif...tapi apakah itu boleh menjadi alasan gagal memahami orang lain? Manusiawi, katamu. Yes, I'm just human after all. You too. Kita memang nggak bisa membuat semua orang bahagia, tapi nggak ada yang salah dengan ingin membahagiakan orang lain. Meski pada akhirnya, cara penyampaian kita yang salah membuat penerimaan orang tersebut menjadi berbeda. Niat sudah benar, tapi cara yang salah akan membuat hasilnya berbeda. Ya, caraku sepertinya salah...padahal aku cuma berniat membantu T_T

Maka, ini doaku untuknya...semoga segera, maafku diterimanya...
Kabulkanlah Yaa Robbana...

Ya Allah,
Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta padaMu,
telah berjumpa dalam taat padaMu,
telah bersatu dalam dakwah padaMu,
telah berpadu dalam membela syari’atMu.
Kukuhkanlah, ya Allah, ikatannya.
Kekalkanlah cintanya. Tunjukilah jalan-jalannya.
Penuhilah hati-hati ini dengan nur cahayaMu yang tiada pernah pudar.
Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan kepadaMu dan
keindahan bertawakkal kepadaMu.