Friday, September 23, 2011

(Tanpa Judul #1)

Apa yang membuat matamu begitu mendung memandangku?
Padahal sungguh nyata, gerimis di mataku. Tadi pagi.

Aku hanya ingin rengkuh hangatmu, memayungiku.
Itu saja. Biarlah luka bermuara, hingga akhirnya.

Dan aku pernah bermimpi, bersama kita menginjak biru dan jingga.
Di fajar, di senja. Adakah ia, setelah gemuruh sirna?

Tibatiba aku meragu, mengingat bekumu.
Tuhan tolong, jangan lagi ada badai.
Cukuplah dia di sana, menyaksikan mata airku bercerita.

Setidaknya aku tahu, dia baikbaik saja.
Meski tanpa pelangi, dan juga aku.



(perlahan mataku beranjak, menyaksikan awan berarak pelan)



Bandung, 23 September 2011
*hanya ingin menuliskan...sekelebat bayang lepas pagi tadi*

2 comments: