Tuesday, March 20, 2012

Apakah Perlu Kekhawatiran Ini Aku Tuliskan?

Aku memungut gusar, bimbang, dan cemas
dari jalan setapak yang kulewati. Ada
percakapan denganmu di tiap simpangnya. Di
setiap aku harus memilih, hendak ke
kanan atau ke kiri.

Aku bertemu resah, gamang, dan jeri di
setiap aku berhenti melangkahkan kaki.
"Aku ingin istirahat," katamu. Tapi
terkadang aku tak peduli. Meski kau
sudah teriak berkali-kali.

Sungguh aku tak panik, kusut, atau
takut. "Selalu ada Dia," kau berbisik
menenangkan. Ya, aku tahu. Seharusnya
aku tak perlu gelisah. Kupikir,
sepertinya aku hanya sedang bingung...

: "Apakah perlu kekhawatiran ini kau
tuliskan?" Ucapmu, untuk kesekian kali.

Doaku buncah. Kau, hatiku, kembali rusuh lagi.


------
Bandung,
01.02.2012
*) terinspirasi dari percakapan dua orang penyair, Toffan dan Dyas :)

No comments:

Post a Comment