Wednesday, August 4, 2010

Bunda Cinta

(1)

Bunda cinta, apakah aku harus menyerah?
Sedang peluhmu belum sempat kuseka.
Dan doamu telah berjuta untukku.

(2)

Bunda cinta, sungguh aku tak suka.
Tapi, tiap mengingatmu aku jadi kelu.
Tak tega khianati tiap cinta yang kau eja.

(3)

Bunda cinta, telah kau bukakan dengan doa.
Jalan kupu-kupu.
Di sana aku bermetamorfosa.
Mencoba persembahkan madu termanis untukmu.

No comments:

Post a Comment