Saturday, July 9, 2011

Laki-laki Pemberani Itu...

Bismillah...

Memilikimu adalah anugerah bagiku. Seseorang yang memanggilku dengan panggilan hormat. Siap menemani di saat butuh tempat untuk sekadar didengarkan. Atau mempercayakan sepercik rahasia kecilmu padaku. Itu, sudah cukup membuatku merasa berharga.

Irikah aku padamu? Mungkin sempat. Tapi kini lebih sering kebanggaanku padamu yang meluap-luap. Atau kepercayaanku yang meningkat berlipat. Ini bukan hanya tentang rentang usia yang Ia amanahkan padamu, tapi mendewasanya engkau dengan langkah yang nyata. Meski mungkin sesekali terjatuh. Ah, bukankah jatuh itu adalah hal yang biasa?

Apa yang bisa kubayangkan, saat lelaki mungil yang baru saja lulus dari seragam putih biru harus menanggung beban sebagai laki-laki satu-satunya di dalam rumah?

Tak terbayangkan olehku.

Tapi kulihat kau dengan berani menegapkan bahu, lalu melangkah maju. Merelakan kemampuan terbaikmu untuk pergi sementara. Ah, aku begitu khawatir. Bukankah itu masa-masa istimewamu sebagai remaja? Masihkah engkau merasa cerianya?

Lalu kali kedua kau bilang pada bunda, "Tak usah Bunda, simpan saja...sayang uangnya." Itu saat kau mau mendaftar di perguruan tinggi yang kau cita. Bunda yang tak rela, seperti juga aku, bila kau mengabaikan mimpi-mimpimu. Maka bertarunglah kau dengan berani, dan apapun hasilnya...bukankah Dia sebaik-baik pemberi keputusan?

Matematika kita takkan pernah berhasil menghitung angka-angka kehidupan. Matematika-Nya lah yang sempurna. Saat Ia menyempurnakan ikhtiarmu, maka sekali lagi : melangkahlah kau dengan berani.

Yang kau ukir itu cinta, Sayang. Senyum bahagia yang tak pernah lepas dari wajah Bunda saat ia mengingat di mana kau menjejakkan kaki hari ini. Harapan Bunda jua. Kau penuhi dengan sederhana. Sesederhana berjuang dengan sungguh, lalu menyerahkan pada Alloh hasil akhirnya. Bukankah itu sejatinya sederhana?

Melihatmu, yang mencintai apa yang kau kerjakan saat ini adalah kebanggaan terbesarku. Menjadi tegar, menjadi lebih berani. Dan memaknai tanggung jawab dengan lebih sempurna. Makin dekat pada-Nya. Makin dekat pada-Nya.

Sembilan belas tahun ini menjadi saksi, betapa beraninya dirimu menghadapi hidup. Terima kasih telah begitu tegar dan sabar. Terima kasih telah berusaha yang terbaik untuk selalu menyemai pelangi di hati Bunda dan hati orang-orang yang kau cinta.

Terima kasih, telah berusaha menjadi adik yang baik untuk Teteh dan Eni. Juga kakak yang baik untuk Adek. Dan anak laki-laki yang paling membanggakan untuk Papah dan Mamah...

Selamat milad, Abangku Sayang.
Adik laki-laki pemberaniku sepanjang masa...
Semoga Alloh senantiasa memberi keberkahan di setiap langkah usia...
Menjadikan Abang seseorang yang menebar manfaat bagi sesama...
Tetaplah menjadi Abang yang luar biasa :')
Amiiin Ya Robbal 'Alamiiin...



-----------------
jelang tujuh juli, miladnya yang kesembilan belas...
...laki-laki pemberani itu adalah adikku

No comments:

Post a Comment