Wednesday, October 26, 2011

Selamat Malam, Kamu

Selamat malam, Kamu.

Ya, Kamu. Dan ya, aku memang belum tidur.

Entah kenapa akhir-akhir ini jam tidurku menjadi semakin aneh. Dulu aku pikir insomnia hanyalah nama. Atau efek yang hanya akan dirasai oleh orang-orang di luar sana. Tapi kini, aku sendiri mengalaminya.

Padahal kalau dipikir, bagaimana bisa? Sedang tubuh ini seringkali terlalu lelah. Bahkan untuk sekadar memikirkan mimpi. Maka saat kasur empuk memanggil, bukankah itu saat terbaik untuk menyambut sapaannya? Hmm...tampak tidak untukku.

Kamu, apa kabar? Ya, aku memang sedang kebingungan...hingga kusadari mungkin hanya kamu yang bisa kusapa dan kutanyakan kabarnya. Baiklah, tak apa bila tak ingin menjawab. Mungkin itu sesungguhnya jawaban, bahwa kamu baik-baik saja.

Belakangan ini aku terlalu banyak bergaul dengan kalkulator dan telepon. Dan jariku seringkali terbalik-balik menekan angka dua menjadi delapan. Punggungku terikat di atas kursi berwarna hitam, sedang kepalaku menyiapkan diri menerima benda putih dalam wadah biru.

Tapi tahukah, Kamu? Bahwa selalu saja ada seseorang yang menenangkan. Mengingatkanku bahwa semua akan baik-baik saja. Setidaknya pada akhirnya. Dan dia sedikitnya bisa membuat bibirku bergerak sedikit ke kiri-kanan. Bukankah itu juga adalah keajaiban?

Pertanyaan-pertanyaan ini masih menggantung di kepalaku. Dan jawabannya masih bersembunyi dan belum mau menampakkan diri. Biarlah, aku akan bersabar. Bersabar dengan berjuang. Karena berjuang jua adalah kesabaran. Begitu kan, katamu?

Aku pernah bilang pada waktu, agar dia berhenti sebentar saja. Aku ingin menghela napas sejenak...lalu membiarkan tawaku mengelana. Tapi Kamu, dia tak pernah menurutiku. Dia berlari...terus berlari...dan aku tertatih menyejajarinya. Ah, apa? Seperti ucapan berwaktu lalu? Ya memang, karena aku masih saja berpijak di batu yang sama.

Kamu, bila suatu saat nanti ingin mengulurkan tangan, maka bersiaplah untuk menggenggamku erat. Karena aku begitu ceroboh, dan seringkali tersandung kerikil hari. Bila tak hati-hati mungkin kamu akan mencelakakan diri sendiri.

Dan bila tidak, Kamu, maka aku dengan senang hati akan tetap bercerita dengan cara yang sama. Pada wujud maya yang selalu nyata.

Ah, terima kasih. Telah begitu baik menemaniku malam ini. Selamat malam :')

No comments:

Post a Comment