Friday, March 11, 2011

Gerimis Senja *)

Hujan yang ramai begitu sabar.
Diberi kesempatan anak-anaknya
merasai wangi bumi...

Perciknya bagai gelak tawa.
Berderai-derai mesra.
Ah, bahkan senja mau mengalah.
Demi riang bening yang tertumpah.

Lihatlah ke jingga mata senja.
Bola-bola pelangi itu tumbuh saja berwarna warna.
Hadiah untuk mereka.

Ah, ini sudah gelap, Kawan.
Senja sudah pulang, dilipat malam.
Tapi kebahagiaan itu, membekas dalam.
Sudah, terhapuslah kelam.

Maka, izinkanlah tangan tangan malam
merengkuhmu perlahan.
Dalam munajat yang ia panjatkan.
Semoga, bahagia tak kunjung padam.

*) jahitan kata bersama kakak seperguruan, Mba Ratih
~ I always love ur words mba :)

2 comments:

  1. wonderful.. tapi eta stroberi-na meuni bikin ngiler pisan..:)

    ReplyDelete
  2. hatur nuhun...
    hehe, maklum lah pak dosen belum bisa punya kebon sendiri jadinya berkebon di blog dulu aja :p

    ReplyDelete