Tuesday, January 17, 2012

Dear Mas A dan Brader O

Bismillah...

Dear Mas A dan Brader O,

Entah kenapa selepas pulang kantor ini saya memikirkan kalian. Memikirkan apa yang sudah kita perbincangkan panjang lebar. Apa yang sudah kita perjuangkan dengan sedemikiannya hingga mungkin seringkali tangan kita bergetar. Dan apa yang selalu kita ingat, pikirkan, juga lakukan.

Terima kasih, untuk membuat saya selalu merasa tidak sendiri. Untuk membuat saya selalu punya teman untuk berbagi, tentang mungkin yang orang lain sulit pahami. Ini kita yang sedang berjalan di garis yang berbeda, namun menuju titik yang sama. Dan saya rasa saya akan selalu bisa merasa sedikit lega, saat semangat itu kalian tularkan, meski hanya dengan kata-kata.

Ya, saya tahu...saya tidak sekuat itu. Dan kalian pun pasti tahu. Tapi betapa beruntungnya saya ketika kalian selalu mengingatkan bahwa ada Yang Maha Kuat yang selalu bersama kita. Ah, saya hanya ingin ini baik pada akhirnya, sebagaimana saya meniatkan baik pada mulanya. Ya, kata kalian, ini akan baik pada akhirnya. "Bukankah semua adalah bagian dari pembelajaran hidup yang akan membuat kita semakin dewasa dan matang?" itu kata kalian. Saya tersenyum, lalu bergumam, "Ya, kalian memang semakin dewasa dan matang."

Saya belajar banyak kali ini, Mas A dan Brader O. Mungkin kalian juga...mungkin Brader O apalagi. Mengingat mungkin masalahmu lebih rumit dari punya saya. Tapi betapa tegarnya kamu menghadapinya, dan saya hanya malu mengingat masalah saya sendiri. Setiap orang punya masalah, katamu. Dan yang perlu kita lakukan hanya menghadapinya, menyelesaikannya. Dengan sebaik-baiknya.

Ya, setelah perbincangan sore ini. Saya hanya ingin berjanji pada diri saya, bahwa saya akan menghadapinya. Apapun itu, saya ingin memberikan ikhtiar terbaik saya.

Dear Mas A dan Brader O,

Terima kasih untuk selalu punya waktu mengangkat panggilan saya di ujung nirkabel. Meski terkadang saya pundung ketika perlu beberapa kali menekan nomor karena kalian begitu sibuk dengan pekerjaan kalian. Ah, saya paham kok. Karena saya pun terkadang demikian. Mendengar suara kalian akan selalu menjadi salah satu hal yang melegakan buat saya, karena itu berarti saya -sekali lagi- tidak sendiri.

Kondisi kita berbeda, saya mengerti itu. Saya hanya bisa tertawa saat senior kita berkata bahwa saya sedang dicemplungkan ke kolam yang salah, yang membuat saya tidak bisa berenang dengan baik. Tahun ini, meski masih di kolam yang salah, saya harap saya punya guru renang yang hebat dan bisa membuat saya berenang dengan baik meski di kolam yang tidak sempurna. Kali ini, maukah kalian mendoakan saya (lagi)?

Please, jangan pikir saya sehebat itu. Because, I'm really not. Kalian lah yang hebat...dengan cara kalian masing-masing. Saya hanya melanjutkan yang sudah ada. Dan sekali-sekali mencoba mem-follow up-nya. Jadi, orang-orang di sekitar sayalah yang hebat. Sedang saya hanya meneruskannya. Tapi, terima kasih -lagi- untuk selalu mengingatkan saya untuk terus berusaha. Mengingat kalian, maka seketika saya merasa bersaing dengan sehat. Saya tidak mau kalah, meski saya tahu kalian selalu punya alasan untuk menang. Eh, bukan kah saya juga?

Mas A dan Brader O, terima kasih telah menjadi rekan terbaik saya...
orang-orang yang akan selalu saya ingat semangatnya,
dan terima kasih...karena telah memberikan saya satu alasan untuk terus bertahan.

Semoga Alloh selalu Memberi kita kekuatan dan kebaikan dunia-akhirat, aamiin...

Your mate,
- R

No comments:

Post a Comment