Sunday, November 20, 2011

Untuk MalamBulanBiru



: malambulanbiru

Terkadang aku hanya tak paham. Apa yang membuat rembulan enggan pergi dari malammu yang selalu biru? Matamu yang selalu berbinar-binar mesra pada kata-kata, kah? Atau kepulan hangat secangkir kopi yang tak pernah sepi kau suguhkan?

Terkadang aku tak mengerti. Apa yang membuat langkahmu selalu jejak pada bumi-Nya yang kian renta? Jemarimu yang ingin selalu menari-nari dan menggamit senja, kah? Atau iringan lagu yang selalu ingin kau putar di belahan pagi manapun?

Lalu, hari ini...dengan apa lagi kau mau menyibukkan diri?

Bukankah kali ini, giliran semesta yang menyibukkanmu dengan doa-doa?

Ah, maafkan aku yang terlalu banyak bertanya, Duhai Pengelana. Aku hanya ingin turut bersuka, dan melukis sebuah matahari untukmu malam ini. Kecil saja. Bukankah terkadang kita tak perlu sesuatu yang besar untuk menyadari bahwa cinta-Nya itu sempurna?

Baiklah, ini saja yang ingin kukatakan :
Selamat milad, Mba Desi!
Semoga Alloh memberkahi usiamu,
serta menjadikannya hebat dan penuh manfaat :)


Bandung, 7 November 2011

No comments:

Post a Comment